Merah adalah warna yang mencolok mata dan menarik perhatian. Nah, kali ini gue akan membahas bangunan-bangunan berbahan batu bata, setelah bulan lalu gue sempat menyinggung bangunan-bangunan cantik berbahan marmer (pualam) dan batu kapur. Bangunan-bangunan berbahan batu bata biasanya memiliki karakteristik warna merahnya yang mencolok. Warna merah ini didapatkan dari warna alami batu bata sebelum diplaster. Tapi tak semua batu bata berwarna merah lho. Warna merah hanya didapatkan apabila batu bata yang dipakai berasal dari tanah yang mengandung bahan besi dan dipanaskan dalam suhu yang amat tinggi.
Batu bata merupakan salah satu material bangunan pertama yang dikenal manusia. Batu bata sudah ditemukan sejak 7000 SM atau kasarannya 9 milenium lalu. Batu bata pertama kali digunakan di kota tertua di dunia, yakni Jericho. Kala itu, batu bata diperoleh dari tanah lempung yang dicetak dan dikeringkan dengan panas matahari. Salah satu peradaban tertua di dunia, yakni Mohenjo-Daro dan Harappa di India juga sudah mempergunakan batu bata untuk rumah mereka. Namun bangsa pertama yang memanfaatkan batu bata untuk arsitektur berskala monumental adalah peradaban Mesopotamia. Batu bata kala itu dipakai untuk membuat ziggurat (monumen punden berundak). Bahkan konon Menara Babel dan Taman Gantung Babilonia juga dibangun dengan bahan yang sama.
Penggunaan batu bata mulai diminati ketika �kiln� atau tungku bersuhu amat tinggi ditemukan, sebab batu bata yang dibakar dalam suhu amat panas memiliki durabilitas dan resistensi yang amat kuat. Berikut ini adalah 12 bangunan terindah dalam sejarah yang dibangun simply menggunakan batu bata.
1. St. Pancras Station (London, UK)
Stasiun St. Pancras merupakan salah satu stasiun terpenting di London, sekaligus salah satu yang terindah di dunia. Bergaya arsitektur Gothic-Victorian, bangunan ini dirancang oleh William Henry Barlow pada 1888. Gaya arsitekturnya yang khas membuatnya dijuluki �Cathedral of Railways�. Walaupun keberadaannya dicintai masyarakat Inggris, pada tahun 1960-an stasiun ini sempat diwacanakan akan dirubuhkan karena pergantian jalur rel kereta api. Namun seorang penyair bernama Sir John Betjeman berhasil memimpin kampanye untuk menyelamatkan stasiun bersejarah tersebut. Stasiun St. Pancras pernah digunakan sebagai setting dalam film Harry Potter, walaupun hanya eksteriornya saja. Sedangkan Platform 9 � yang terkenal tidak terdapat di stasiun ini, melainkan di Stasiun King�s Cross.
2. Ishtar Gate (Berlin, Jerman)
Gerbang Ishtar sejarahnya merupakan gerbang kota Babilonia yang dibangun pada 575 SM atas perintah Raja Nebuchadnezzar II. Namanya diambil dari nama dewi cinta bangsa Babilonia, mungkin untuk menggambarkan keindahan gerbang ini. Gerbang ini terbuat dari batu bata yang dilapisi batu berharga berwarna lapis lazuli yang membuatnya tampak kebiruan. Pada 1930-an, reruntuhan gerbang kuno ini diekskavasi kemudian dipindahkan dan direstorasi di Jerman. Kini, gerbang ini berada di Museum Pergamon di Berlin. Sedangkan di lokasi aslinya, Irak, dibangun replikanya.
3. Aula Palatina (Trier, Jerman)
Melihat proporsinya yang luar biasa megah, sulit terbayangkan rasanya bangunan ini dibangun pada abad ke-4 M atau 1600 tahun yang lalu. Aula Palatina merupakan sebuah basilika (gereja besar) yang dibangun oleh kaisar Romawi kala itu, Kaisar Constantine yang wilayah kekuasaanya mencakup Eropa Utara, termasuk Jerman. Bangunan bergaya Baroque-Renaissance di mukanya dibangun pada abad ke-17. Sayangnya, gereja ini mengalami kerusakan cukup parah akibat Perang Dunia II, namun berhasil direstorasi ke kondisinya semula.
4. Stupa Jetavanaramaya (Anuradhapura, Sri Lanka)
Salah satu bangunan tertua di list ini, stupa yang mendapat gelar stupa terbesar di dunia ini dibangun oleh Raja Mahasena pada abad ke-4 M. Stupa ini pernah tak hanya pernah menjadi struktur terbesar di dunia, namun juga tertinggi dengan tinggi 122 m dan luas area 233 ribu meter persegi. Untuk membuatnya, dibutuhkan 93,3 juta batu bata! Cukup menakjubkan pencapaian masyarakat zaman kuno kala itu, apalagi ditambah fakta bahwa teknologi pembangunannya tidaklah main-main. Bukan batu bata dari lempung biasa yang dipergunakan, melainkan batu kapur yang dihancurkan untuk kemudian dicetak menjadi bata bata agar lebih kuat. Tak hanya itu, dipergunakan campuran arsenik yang dilarutkan dalam minyak wijen untuk mencegah tanaman tumbuh di sela-selanya.
5. Kremlin (Moskow, Rusia)
Kremlin (yang dalam bahasa Rusia berarti �benteng�) merupakan pusat pemerintahan Rusia sejak zaman imperium Tsar. Terletak di jantung kota Moskow, Kremlin terdiri atas lima istana, empat katedral, dan alun-alun �Red Square� yang terlingkup dalam dinding benteng bermenara. Setelah masa kekuasaan para Tsar dan komunis usai, kini Kremlin menjadi lokasi kediaman parlemen dan presiden Rusia.
Dibangun pada abad ke-14, Kremlin menjadi kediaman para kaisar Rusia, terkecuali pada abad ke-17 dimana salah satu kaisar Rusia, Tsar Peter Agung nyaris terbunuh dalam pemberontakan �Moscow Uprising� pada 1682. Karena alasan itu, Tsar Peter Agung kemudian membangun kota baru bernama St. Petersburg sebagai ibu kota Rusia, menggantikan Moskow. Baru pada masa pemerintahan Catherine Agung pada 1773, pusat kekaisaran Rusia kembali bercokol di Kremlin dan ditandai dengan dibangunnya istana-istana baru.
Salah satu monumen paling mencolok dan menjadi ikon bagi Kremlin adalah Menara Spasskaya yang merupakan menara utama Kremlin sekaligus pintu gerbang untuk memasuki Red Square. Menara merah ini dibangun oleh arsitek Italia bernama Pietro Antonio Solari pada 1491. Selain itu, landmark lain yang mudah dikenal di dalam Kremlin adalah Katedral St. Basil dengan kubah-kubahnya yang menawan.
6. Cathedral Of Saviour On Spilled Blood (St. Petersburg, Rusia)
Tak berlebihan memang jika gue menyebut gereja ini sebagai salah satu gereja terindah di dunia. Umur gereja ini terbilang muda bila dibandingkan bangunan-bangunan lain yang ada di list ini, yakni selesai pada 1907. Katedral ini dimahkotai oleh 9 kubah, 5 d iantaranya berwarna-warni, sedangkan 4 sisanya belapis emas. Kecantikan katedral ini tentu menjadi saingan katedral serupa, yakni Katedral St. Basil di Moskow.
7. Church of St. Martin (Landshut, Jerman)
Jika ditanya apa bangunan berbahan batu bata tertinggi di dunia saat ini, maka jawabannya adalah gereja ini. Gereja St. Martin di Bavaria ini memiliki tinggi 130,6 m dan pembangunannya tanpa disertai penguat dari bahan baja (karena masa itu memang belum ditemukan). Dirancang pada 1389 oleh arsitek Hans von Burghausen, gereja ini baru selesai pada tahun 1500, karena memang pembangunan gereja dan katedral dengan teknologi Abad Pertengahan Eropa memang memerlukan waktu ratusan tahun.
8. Kastil Malbork (Polandia) dan Kastil Trakai (Lithuania)
Dua kastil ini gue masukkan ke dalam list yang sama karena gaya arsitekturnya yang serupa. Kastil Malbork merupakan kastil yang didirikan oleh klan ksatria Abad Pertengahan bernama Teutonic Order. Kastil ini kini tak hanya menyandang bangunan berbahan batu bata terbesar di dunia, namun juga istana terluas di dunia jika dilihat dari luas areanya. Nama �Malbork� berasal dari nama aslinya dalam bahasa Jerman, yakni Marienburg (�Mary�s Castle� atau Kastil Maria). Dibangun pada 1406, kastil ini pernah menjadi kediaman raja-raja Polandia. Hitler juga pernah menghabiskan masa kecilnya di sini.
Sedangkan Kastil Trakai dibangun di sebuah pulau di Danau Galve, Lithuania pada 1409. Walaupun menjadi kebanggaan rakyat Lithuania, benteng ini pernah hancur dan diabaikan begitu saja setelah perang pada abad ke-17 dan direnovasi ke kejayaannya yang semula pada abad ke-19.
9. Hospital de Sant Pau (Barcelona, Spanyol)
Gue berani menyebut Barcelona sebagai ibu kota arsitektur dunia dan bangunan ini semakin mengukuhkan opini gue. Kompleks rumah sakit ini dibangun antara tahun 1901-1930 dan berfungsi sebagai rumah sakit hingga tahun 2009 saja. Semenjak itu, bangunan ini dibuka kembali menjadi museum dan pusat budaya pada 2014. Wah, jika arsitektur rumah sakitnya saja seperti ini, dijamin pasiennya banyak yang cepat sembuh ya?
10. The State Historical Museum (Moskow, Rusia)
Banyak yang menganggap museum sebagai tempat yang membosankan. Namun bangunan museum yang mencolok mata ini pasti membuat kalian berubah pikiran. Museum yang didirikan tahun 1872 ini kini menyimpan relik-relik sejarah rusia, terutama dari masa Dinasti Romanov, kaisar terakhir Rusia (Black Widow tidak termasuk).
11. Plaza de Toros de Las Ventas (Madrid, Spanyol) dan Giralda (Seville, Spanyol)
Las Ventas merupakan arena matador paling terkenal di Spanyol dan terletak di Distrik Salamanca, Madrid. Berdiri pada 1931, stadion ini mampu menampung 25 ribu spektator. Namun bangunan bergaya Neo-Mudejar ini tidak hanya dipakai untuk adu banteng saja, namun juga dipergunakan untuk konser. Beberapa musisi kelas dunia pernah mempergunakannya, sebut saja Diana Ross, band Australia AC/DC, Radiohead, Kylie Minogue, hingga Coldplay.
Sedangkan Giralda merupakan menara Katedral Seville yang dibangun pada abad ke-12. Kenapa gue memasukkannya ke dalam satu list bersama Las Ventas? Tak hanya karena keduanya berada di Spanyol, namun karena keduanya merupakan merupakan warisan arsitektur Islam. Bahkan Giralda sendiri pernah menjadi minaret Masjid Agung Seville di kala Spanyol dikuasai oleh bangsa Muslim.
12. South Asian Human Rights Documentation Centre (New Delhi, India)
Satu-satunya bangunan modern di list ini, kantor pusat South Asian Human Rights Documentation Centre (SAHRDC) ini dibangun oleh firma arsitek Anagram. Desainnya yang cerdas memanfaatkan fasad batu bata sebagai kisi-kisi atau �brise soleil� untuk mencegah panasnya cahaya matahari hingga polusi suara dari luar mengganggu kinerja para pegawainya, namun dengan cara yang ramah lingkungan. Penataan batu-batanya tak hanya estetik, namun juga terbukti ampuh menciptakan suasana nyaman di dalamnya. Tertarik menata batu bata dengan cara non-konvensional seperti ini?
BONUS
Katedral Florence (Firenze, Italia)
Sebenarnya dari semua bagian bangunan katedral ini, hanya kubahnya-lah saja yang dibangun menggunakan batu bata. Namun jangan salah, kubah ini adalah kubah batu bata terbesar di dunia dan pada masanya, juga menjadi kubah terbesar di dunia (sebelum dikalahkan oleh kubah Basilika St. Peter di Vatikan, Roma). Bayangkan, lebih dari 4 juta batu bata digunakan untuk membangun kubah ini (bayangkan beratnya dan bayangkan bagaimana ia masih bisa tetap melayang dengan beban seberat itu).
Kubah yang menjadi masterpiece arsitektur pada masanya ini dibangun oleh Brunelleschi pada 1436, hampir dua abad setelah katedral ini dibangun pada 1296. Yang menakjubkan, Brunelleschi sendiri tak mengenyam pendidikan sebagai arsitek, melainkan seorang pandai besi. Kepandaiannya sebagai arsitek dan insinyur sipil diperolehnya secara otodidak. Bagian puncak kubah ini kemudian dimahkotai dengan cupola tembaga yang diciptakan oleh Andrea del Verrocchio, guru dari Leonardo da Vinci.
Sebagai penutup, gue kadang terkesan dengan bangunan kuno yang masih mengekspos batu bata penyusunnya sehingga berfasad merah menyala, di Surabaya contohnya adalah Gereja Kepanjen. Kayaknya sayang ya sebagian besar pemilik rumah sekarang lebih suka menyembunyikan tampilan batu batanya di balik plaster. Gimana menurut kalian, tertarik membuat rumah dengan batu bata terekspos?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar